Mencari Malin Kundang di Pantai Air Manis

Alkisah ada seorang anak yatim bernama Malin Kundang. Karena merasa kasihan ibunya yang banting tulang untuk mencari nafkah, Malin memutuskan untuk pergi meratau menumpang kapal seorang saudagar. Keuletan dan kerja kerasnya membuat Malin Kundang menjadi kaya raya dan akhirnya menikah. Berita tentang Malin Kundang yang kaya raya sampai juga ke ibunda Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa gembira anaknya telah berhasil dan setiap hari pergi ke dermaga untuk menantikan anaknya yang mungkin pulang. Akhirnya saat itu pun tiba, Malin Kundang beserta istri dan anak buahnya kembali ke kampung halamannya. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal di dermaga merasa gembira anaknya telah kembali. Dia pun bergegas menyambut anaknya.

Namun sayang, Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya sendiri karena malu jika diketahui oleh istri dan anak buahnya. Malin Kundang marah ketika ibunya yang berpakaian lusuh dan kotor ingin memeluk dirinya. Ibunda Malin Kundang yang merasa sedih dan kecewa melihat anaknya menjadi durhaka, mengatakan sumpah Jika benar Malin Kundang adalah anaknya, maka dia akan menjadi batu. Tidak lama kemudian Malin Kundang kembali berlayar. Namun badai datang menghancurkan kapal Malin Kundang, dan tubuh Malin kundang perlahan menjadi batu.

Nah, bagaimana kabar Malin Kundang sekarang?

Dalam perjalanan saya ke Padang di Bulan Mei lalu, saya mengunjungi sang legenda di Pantai Air Manis bersama rekan kerja saya Pak Basori, Pak Amin dan Alfin. Dari Kota Padang, perjalanan menuju Pantai Air Manis ditempuh dalam waktu sekitar setengah jam dengan jalan yang berkelok dan menanjak. Pantai Air Manis adalah pantai berpasir kecokelatan yang terletak di daerah Padang Selatan. Batu Malin Kundang itu sendiri adalah sebuah batu berbentuk manusia yang sedang bersujud menghadap ke arah daratan. Disekitarnya juga terdapat batu-batu yang berbentuk tepian kapal. Tidak jauh dari batu ini, ada juga batu yang menyerupai reruntuhan kapal. Inilah kapal yang digunakan Malin Kundang dan istrinya ketika berlayar menuju kampung halamannya. Karena terletak di pinggir pantai, maka kita tidak bisa melihat batu ini jika laut sedang pasang.

Di pinggir batu Malin Kundang terdapat relief yang menceritakan legenda Malin Kundang dan juga warung-warung yang menjual kelapa muda. Sedap juga menikmati manisnya air kelapa muda sambil menikmati cerita Malin Kundang. Ada beberapa fotografer lokal yang duduk-duduk di sekitar batu Malin Kundang. Menurut informasi dari Pak Basori, biasanya pengunjung tidak diperbolehkan mengambil foto Batu Malin Kundang dengan kamera pribadi, harus melalui jasa fotografer lokal tersebut. Tapi waktu saya kesana, saya bebas-bebas aja kok memotret dengan kamera pribadi 🙂

Di dekat Batu Malin Kundang terdapat Pulau Pisang Besar dan Pisang Kecil yang biasanya menjadi tempat bersantai bagi pengunjung Pantai Air Manis. Tapi sayangnya karena waktu yang terbatas saya tidak sempat kesana. Hiks 😦

2 thoughts on “Mencari Malin Kundang di Pantai Air Manis

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s