Dewi Anjarwati sangat bahagia. Akhirnya dia menikah dengan pria pujaan hatinya, Raden Baron Kusumo. Walaupun usia pernikahan mereka belum selapan, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo nekat bepergian. Sebenarnya orang tua Dewi Anjarwati sudah melarang mereka pergi karena menurut adat Jawa, jika pengantin bepergian sebelum selapan maka akan membawa kesialan.
Dan benar, di tengah perjalanan muncul Joko Lelono yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan ingin merebutnya dari Raden Baron Kusumo. Sebelum bertempur dengan Joko Lelono, Raden Baron Kusumo berpesan kepada pengawalnya agar menyembunyikan Dewi Anjarwati di Coban (air terjun). Baik Raden Baron Kusumo maupun Joko Lelono tewas pada pertempuran tersebut. Dewi Anjarwati yang bersembunyi di air terjun menjadi janda (Rondo). Kemudian air terjun tempat Dewi Anjarwati bersembunyi disebut dengan nama Coban Rondo.
Ini adalah kali kedua saya mengunjungi Coban Rondo. Pertama kali ke Coban Rondo adalah di tahun 2010. Waktu itu cuaca kurang bagus sehingga saya tidak bisa menikmati Coban Rondo dengan baik. Nah, di awal Bulan Maret lalu saya dan suami saya berkunjung ke Coban Rondo. Sedikit tips, kalau kamu ingin mengunjungi Coban Rondo, maka waktu terbaik adalah di pagi hari. Suasana masih sejuk dan belum banyak pengunjung yang datang sehingga bisa leluasa meng-eksplor Coban Rondo dan mengambil foto tanpa gangguan. Males aja kan kalo lagi foto air terjun tiba-tiba ada kepala orang nongol? :P.
Coban Rondo adalah tempat wisata yang sudah dirawat dan dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bersih dan asri. Ketika memasuki gerbangnya saja kamu sudah disambut dengan taman-taman yang tertata rapi. Cukup mudah untuk mencapai Coban Rondo, jadi kamu bisa mengajak anak kecil atau orang tuamu ke sini.
Kamu tidak akan kecewa melihat air terjun Coba Rondo. Air terjun Coban Rondo tingginya sekitar 84 meter dengan debit air yang sangat deras. Melihat air terjun menghempas batu dengan deras pasti bikin seger, deh. Kalau kamu sedikit mendekat ke air terjunnya, kamu bisa terkena cipratan airnya. Lumayan buat ngilangin capek dan ngantuk.
Tapi nih, kalau cuaca sedang tidak baik, pengunjung akan dilarang mendekati air terjun karena berbahaya. Untungnya pagi itu cuaca bersahabat, jadinya saya dan suami bebas menjelajah seluruh daerah Coban Rondo ini.
Jika dibandingkan dengan kunjungan saya di tahun 2010, Coban Rondo telah banyak bersolek. Sekarang banyak spot-spot untuk berfoto selfie kekinian. Ada flying fox-nya loh. Coban Rondo kini bahkan memiliki area wisata sendiri. Kamu bisa mencoba wisata labirin, naik kuda, atau sekedar mencoba spot foto instagramable yang tersebar di area wisata Coban Rondo. Berkemah atau melakukan kegiatan outbond? bisa banget. Nyobain nginep di resortnya kayaknya lucu juga ya.
Saya sangat merekomendasikan Coban Rondo sebagai destinasi wajib kalau kamu berkunjung ke Kota Malang. Tapi datengnya pagi-pagi yaaa…..
apakah saya bakal bertemu Dewi Anjarwati? hihihi
LikeLike