Bagaimana cara terbaik untuk merayakan ulang tahun? Jalan-jalan dong tentunya. Apalagi kalo bisa melihat sunrise dan sunset di pulau dengan pantai terindah.
Saya lupa sejak kapan punya tradisi merayakan ulang tahun dengan jalan-jalan. Ya enggak tiap tahun sih. Tapi emang kalau bisa tiap tahun saya merayakannya di tempat yang berbeda. Begitu juga saat ulang tahun di tahun 2017 ini. Saya sudah merencanakan sekitar satu bulan sebelumnya bahwa saya mau merayakan ulang tahun di Kota Lasem. Teman-teman udah diracunin, info-info udah dikumpulkan. Tapi ternyata seminggu sebelum rencana keberangkatan satu persatu teman saya mengundurkan diri. Gagal deh rencana ke Lasem. Tapi enggak mungkin dong saya ulang tahun di Jakarta aja. Mana udah pamer sana sini mau birthday trip. Akhirnya saya mengubah destinasi perjalanan saya. Kemana? Ke Bali dong! ๐
Tiga hari sebelum ulang tahun saya membeli tiket ke Bali PP yang lumayan murah (rejeki anak manis mau ultah). Selanjutnya saya mengontak Danin sepupu saya untuk mengantarkan jalan-jalan. Inti pesannya begini โterserah deh kemana aja yang penting ngeliat sunriseโ.
Satu hari sebelum ulang tahun saya berangkat ke Bali. Saya mengambil penerbangan sore supaya siangnya saya bisa kerja dulu *ambisiuswati mode on*. Saya naik maskapai bergambar singa tapi berkelakuan kura-kura yang menjalankan rutinitasnya dengan baik yaitu delay selama satu jam. Jadilah saya sampai di Bali jam stengah 6 sore. Karena sudah deket waktu sunset, saya dan Danin mampir dulu ke Pantai Kuta untuk menikmati sunset sambil membicarakan itinerary besok.
Rencana awal kami mau trekking ke Gunung Batur. Tapi dari hasil nanya kanan kiri ternyata cuaca di Gunung Batur sedang tidak baik dan tidak memungkinkan untuk trekking. Akhirnya agenda kami beralih menjadi โMain di Pantaiโ
Pada hari ulang tahun saya jam 5 pagi kami siap-siap berangkat. Saya, Danin, Mitha berangkat dari rumah dengan membawa perbekalan mau piknik di pantai. Sebelumnya kami menjemput Daniel, temannya Danin, sebagai penunjuk jalan.
Destinasi pertama kami adalah Pantai Melasti. Pantai Melasti ini adanya di daerah Ungasan, di balik dinding kapur. Pantai ini termasuk pantai yang ramai dikunjungi wisatawan di sore hari. Waktu saya kesana pantainya sepi banget, cuma kami berempat yang menikmati sunrise di pagi itu.
Setelah momen sunrisenya habis kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Karma. Untuk menuju Pantai Karma ini ada dua cara. Kita bisa turun naik lift dengan membayar Rp. 200.000 atau turun melalui 200 anak tangga. Kami memilih cara yang kedua. Yang penting turun dulu naiknya soal belakangan ๐
Pantai Karma ini juga letaknya di Ungasan. Jadi kalau kamu jalan terus menyusuri pantai dari Pantai Melasti kayaknya bakal ketemu Pantai Karma. Di Pantai Karma ini juga sepi. Di Pagi hari itu cuma kami berempat yang ada disana. Eh enggak ding. Di restonya banyak bule-bule berjemur. Kegiatan kami disana ngapain? Selow selow aja sih menikmati pantai. Makan, tidur, susur pantai, snorkeling, main air, foto-foto. Begitu aja terus sampai muka gosong siang.
Tepat jam 2 siang kami akhirnya memutuskan untuk mencari makan siang dan persiapan melihat sunset. Kalau tadi pas turun tangga menuju Pantai karma kami masih bisa ngobrol dan ketawa ketiwi, nah pas naik tangganya kami mulai kepayahan. Biasa deh jarang olahraga. Ini ya kalau dipikir-pikir, niat olahraga saya selalu timbul ketika saya sedang kepayahan naik tangga atau trekking di setiap liburan saya. Abis itu ya ilang dengan sendirinya. Hehehehe ๐
Sehabis makan siang kami mengarahkan motor ke arah Pantai Tegal Wangi di daerah Jimbaran. Pantai ini dekat dengan Hotel Ayana yang keren itu loh. Nah, kalo dari pagi tadi kami selalu dapet pantai yang sepi-sepi, di Pantai Tegal Wangi ini rame. Banyak banget pasangan yang lagi foto prewedding. Trus yah, kalau tadi di Pantai Karma ombaknya kecil dan kami bisa berenang-berenang lucu, di Pantai Tegal Wangi ini ombaknya lagi gede. Ada adegan pas kami turun ke pantainya, baru jalan 100 meter udah disambut ombak yang gede banget. Karena kurang asyik jadinya kami kembali lagi ke sisi yang lebih aman. Nah di sisi pantai yang lebih aman ini kami sempat naik ke atas karangnya. Disitu kami duduk-duduk santai menunggu sunset sambil ngetawain setiap pengunjung di bawah yang disapu ombak. Hahahahaha ๐
Sekitar jam 18.00 sunset mulai datang. Sunset di Pantai Tegal Wangi ini memang juara. Kamu harus cobain lihat sunset disini. Ketika mataharinya sudah tenggelam kami naik lagi ke atas bukit untuk melihat after sunsetnya. Sunset dan After Sunset di Pantai Tegal Wangi memang luar biasa.
Perjalanan di hari ulang tahun saya di tahun 2017 ini sukses besar. Terima kasih banyak buat sepupu saya Danin dan Mitha yang sudah rela menjadi guide seharian penuh. Selamat datang usia baru!
Eh iya lupa. Ada satu lagi surprise di hari ulang tahun saya yang berkesan banget. Coba liat deh video ini. Terima kasih banyak Mbak Tia Magenta :*
Pingback: Mengenal Mandalika, Wisata Andalan Baru Lombok | Made Wahyuni