Setelah menikmati panorama indah Tebing Panenjoan, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Panas terik mulai menyengat, saatnya mencari yang segar-segar. Saya, Nevy Elysa, Wasistyo Adi, Tieky Kristian, Wahyu Basuki dan Suryo melanjutkan perjalanan ke Curug Sodong dan Curug Cikanteh. Dua air terjun ini memang berada di kawasan yang sama. Curug Sodong dapat dicapai setelah berkendara selama 1 jam dari Tebing Panenjoan.
Saya yang selalu punya keyakinan bahwa tempat apapun yang sulit dicapai pasti spotnya bagus dan begitupun sebaliknya, pertama kali sedikit kecewa melihat bahwa Curug Sodong ternyata dekat sekali dengan tempat parkir mobil. Dari parkiran sih kelihatannya biasa saja. Air terjunnya โgitu doangโ. Saya sampai bilang ke teman-teman saya bahwa kita jangan lama-lama di Curug Sodong, mendingan langsung ke spot berikutnya.
Tapi ya, pepatah jangan pernah lihat sesuatu dari luarnya saja atau dari depannya saja itu memang betul adanya. Untung saja Kang Irwin mengajak saya mendekat lagi ke Curug Sodong karena ternyata setelah dilihat dari dekat dan dari sudut yang berbeda, Curug Sodong ini bagus!
Hanya berjalan 5 menit saya bisa menikmati keindahan Curug Sodong. Curug Sodong terdiri dari 2 buah air terjun, makanya sering disebut Curug Kembar. Aliran airnya cukup deras dan pasti kita akan kecipratan airnya. Hati-hati kameranya ya. Di Curug Sodong saya melihat beberapa pengunjung sedang berenang dan berendam. Leh Uga, seger kayaknya ๐ Tapi tetap harus hati-hati karena air terjun ini pernah memakan korban jiwa. Jadi, ada mitos yang bilang kalo sepasang kekasih dilarang berenang di Curug Sodong kalau dilanggar nanti bisa tenggelam. Percaya engga percaya sih ya. Soalnya pernah ada kejadian sepasang kekasih menjadi korban jiwa di Curug Sodong ini.
Curug Sodong sudah tertata dengan baik untuk wisata. Selain ada tempat parkir, disini juga disediakan bangunan permanen untuk beristirahat, warung dan juga tersedia toilet. Jadi kalau mau membawa keluarga atau anak kecil bisa banget.
Kelar dari Curug Sodong kami melanjutkan perjalanan ke Curug Cikanteh. Nah, dari Curug Sodong ini kita harus sedikit trekking untuk mencapai Curug Cikanteh. Tapi jangan sedih, treknya sudah dibuat paving block kok dan selepas trekking yang lumayan melelahkan itu kita akan disambut air terjun yang indah dan unik. Di Curug Cikanteh ini air terjunnya terdiri dari 2 bagian. Air terjun pertama lurus biasa nih ya tapi air terjun kedua seolah bertingkat karena menyebar.
Curug Cikanteh sangat fotogenik. Difoto dari sisi manapun sama bagusnya. Tapi kayaknya curug ini tidak bisa dibuat berenang deh. Airnya kayaknya dalam dan aliran airnya deras. Lagian airnya coklat juga sih.
Berbeda dengan Curug Sodong, di Curug Cikanteh ini tidak ada fasilitas apa-apa. Jadi benar-benar masih alami, sejuk, pokoknya nyaman deh.
Kami tidak sempat berlama-lama menikmati Curug Cikanteh karena waktu yang terbatas. Kami harus melanjutkan perjalanan untuk menikmati sunset di Puncak Darma. Perjalanan mencapai Puncak Darma ini tidak terlupakan. Kenapa? Cek postingan selanjutnya yah ๐
Pingback: [Geopark Ciletuh] Perjuangan ke Puncak Darma | Made Wahyuni
Pingback: [Geopark Ciletuh] Dari Pantai Palangpang ke Curug Awang | Made Wahyuni
Pingback: Sejenak di Curug Country | Made Wahyuni
Pingback: Sejenak di Curug Country | Made Wahyuni